Si Penakut
Orangtua merupakan masterplan dari sebuah peradaban, dari kebiasaan merekalah akan lahir generasi tangguh dan pemberani atau malah sebaliknya.
Mungkin kalian pernah dengar, ada orang tua bilang ke anaknya ketika jalan di tempat yang gelap,
“hayooo.. ada hantu disitu…”
Terkadang niatnya untuk bercanda agar si anak tidak mau pergi kesitu atau kitanya malas bergerak. Tapi, tanpa sadar sebenarnya kita telah menanamkan rasa ketakutan di dalam diri anak tersebut. Akhirnya, ketika si anak berada di tempat gelap, dia akan merasa ketakutan dan khawatir hantu akan datang menghampirinya.
Contoh lain, ketika anak tidak mau makan atau tidak mau mengikuti keinginan orang tua, maka si orang tua akan berkata,
“awas nanti disuntik dokter…”, tidak ada benarnya
katanya sih, tujuannya agar si anak diam dan nurut. Tapi faktanya, hal tersebut bisa membuat si anak takut pada dokter. Akibatnya, kalau sakit dia akan menangis bahkan meronta-ronta untuk tidak dibawa ke dokter.
Belum lagi, rasa minder yang selalu ditanamkan pada anak-anak…
“Wah, begini saja tidak bisa, bodoh, nakal.” dan semua kata-kata serta ucapan yang merendahkan dan membandingkan lainnya. Seolah perbuatannya itu salah… Beginilah dan begitulah.
Orang dewasa saja jika dikatakan seperti itu akan minder dan tidak percaya diri, nah bagaimana dengan nak kecil?
Sifat penakut sangat.. sangat menghambat kemajuan dan keberhasilan. Walaupun menakut-nakuti anak hanya sekedar bercanda, tapi candaan seperti itu tidak mendidik dan tidak lucu. Alhasil si anak akan benar-benar takut dan sifat pengecut akan tertanam di pikiran bawah sadarnya.
Dan, perlu kita ketahui. Tubuh manusia itu, sekitar 80% adalah pikiran bawah sadar…
Jadi.. kita tinggal pilih, apakah kita akan membentuk generasi tangguh dan pemberani, ataukah malah sebaliknya.